Posted by : ariadi
Sabtu, 26 Mei 2018
KONFIGURASI DNS (DOMAIN NAME SYSTEM)
SERVER
Nama : ARIADI RIZKI SAPUTRA
KelaS : XI TKJ3
Proses Konfigurasi DNS Server
Pengertian DNS
Domain Name System atau yang biasa disingkat dengan DNS
adalah sebuah sistem yang berfungsi menterjemahkan alamat IP ke nama
domain atau sebaliknya, dari nama domain ke alamat IP. Jadi, host
komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server
yang kemudian dipetakan ke dalam alamat IP oleh DNS .
DNS ditemukan pada tahun 1983 oleh Paul Mockapetris, dengan
spesifikasi awal RFC 882 dan 883. Empat tahun kemudian pada 1987,
spesifikasi DNS dikembangkan menjadi RFC 1034 dan RFC 1035. DNS berguna
untuk melakukan komunikasi data di jaringan internet yang sangat luas.
Sebelum adanya DNS, dahulu digunakan file HOST.TXT dari SRI pada seluruh
komputer yang
terhubung dengan jaringan untuk memetakan alamat ke sebuah nama. Namun
sistem ini memiliki keterbatasan, karena setiap kali satu alamat
komputer berubah, sistem yang berhubungan dengan komputer tersebut harus
melakukan update file HOST. Keterbatasan ini kemudian digenapi dengan
hadirnya DNS.
Sebagai contoh, ketika anda mengetikkan sebuah alamat suatu website
misalkan : detik.com, maka DNS akan menterjemahkannya ke dalam alamat IP
: 203.190.242.69 agar dapat dimengerti oleh komputer. DNS biasanya
digunakan pada aplikasi yang terhubung pada internet seperti web browser
maupun pada sebuah layanan email. Selain itu, DNS juga dapat di
terapkan pada private network maupun intranet.
Dengan menggunakan DNS, pengguna tidak perlu lagi menghafalkan alamat
IP dari sebuah komputer maupun situs pada jaringan internet. Cukup
menghafalkan host name atau nama domainnya saja. Bisa jadi alamat IP
pada sebuah komputer bisa berubah, tetapi host name (nama komputer)
tidak dapat berubah. Maka dari itu, DNS cenderung konsisten. DNS sangat
mudah diimplementasikan dengan protokol internet seperti TCP/ IP.
Fungsi DNS
DNS tentunya memiliki fungsi tersendiri dalam jaringan internet. Berikut merupakan beberapa di antaranya :
- Melakukan identifikasi alamat komputer dalam suatu jaringan : tiap komputer yang terhubung dengan jaringan internet pasti memiliki alamat IP tersendiri. Dengan adanya DNS, maka jaringan internet kemudian dapat memetakan komputer tersebut sebagai bagian kecil yang terhubung dalam jaringan.
- Sebagai penyedia alamat IP bagi tiap host : pada dasarnya, setiap pengembang website membutuhkan sebuah host agar websitenya dapat diakses kalangan umum. Dengan adanya DNS, alamat IP dari tiap host akan dapat teridentifikasi sehingga tiap host akan memiliki alamat IP-nya masing-masing.
- Melakukan pendataan server email : Setiap kali server mail bekerja baik untuk menerima atau meneruskan sebuah email, maka data-datanya akan dimonitor oleh DNS.
- Mentranskripsikan nama domain menjadi IP address : tiap website di internet memiliki domain tersendiri, seperti .com, .org, .id, dan sebagainya. Melalui browser biasanya yang terlihat adalah alamat sebuah situs dalam bentuk domainnya. DNS dapat menerjemahkan domain menjadi IP address dan sebaliknya.
- Mempermudah user untuk tidak perlu mengingat alamat IP : Jika tidak ada DNS, maka jaringan tidak akan mampu mengakses alamat yang diketikkan pada web browser. Misalnya saja ketika kita ingin mengakses www.google.com, tanpa adanya DNS, komputer tidak dapat menemukan halaman Google karena alamat IP belum teridentifikasi.
Struktur Database DNS
DNS dapat disebut juga sebagai sebuah database yang
terdistribusi dengan menggunakan konsep client dan server. Terdapat
suatu server yang mengandung berbagai informasi yang dapat diberikan
pada client yang menggunakannya.
Struktur database DNS dapat diibaratkan sebagai struktur tree
terbalik, dengan puncaknya berupa root node. Dalam setiap node pada
tree, terdapat keterangan seperti .org, .com, .edu, dsb yang relatif
terhadap puncak root node. Jika dalam sistem file UNIX puncak hirarki
dinotasikan dengan “/”, pada DNS dinotasikan dengan “.” (titik).
Hirarki pada DNS
Dalam DNS, terdapat hirarki yang digunakan untuk mengelompokkan
komponen-komponen dari sebuah domain. Domain dikelompokkan dalam hirarki
sebagai berikut :
1. Root-Level Domain : merupakan puncak hirarki yang
diekspresikan berdasarkan periode. Memiliki ciri khas penambahan titik
di belakan domain, misalnya ru.wikipedia.org (tanda titik (.) di belakang .org merupakan root level domain)
2. Top-Level Domain : merupakan kata yang posisinya
berada paling kanan dari suatu domain, atau jika dibaca berada paling
belakang. Misalnya saja untuk ru.wikipedia.org, maka top level domainnya adalah “.org”. Top level domain dapat berisi second-level domain dan juga host. Secara umum, top level domain dibagi lagi menjadi dua, yaitu :
- GLTD (Generic Top Level Domain) : adalah TLD yang bersifat general, misalnya : .com(untuk tujuan komersial), .edu (untuk institusi pendidikan), .gov (untuk instansi pemerintahan), .org (untuk organisasi non-profit), dan .net (untuk organisasi jaringan)
- CCLTD (Country Code Top Level Domain): TLD yang didasarkan pada kode negara, misalnya .id (untuk Indonesia), .us (Amerika Serikat), .my (Malaysia), dan sebagainya.
3. Second-Level Domain : dapat berisikan host dan domain lain, atau sering disebut dengan subdomain. Misalnya saja, pada domain ru.wikipedia.org, maka second level domainnya adalah “wikipedia”.
4. Third-Level Domain : merupakan kata yang letaknya di sebelah kiri second level domain dan dibatasi dengan titik. Misalnya saja, untuk domain ru.wikipedia.org, maka “ru” merupakan bagian third-level domain-nya.
5. Host Name : kata yang terletak di paling depan pada sebuah domain, misal untuk www.nesabamedia.com, maka www adalah nama hostnya. Jika sebuah domain menggunakan host name, maka akan tercipta FQDN (Fully Qualified Domain Name)
untuk tiap komputer. Dengan begitu, keberadaan DNS akan terdistribusi
di seluruh dunia, dengan tiap organisasi memiliki tanggung jawab
terhadap database yang berisikan info mengenai jaringannya
masing-masing.
Bagaimana Cara Kerja DNS?
Sebelum mengetahui cara kerja DNS, perlu diketahui bahwa pengelola DNS terdiri dari 3 komponen, yaitu :- DNS resolver : adalah klien yang merupakan komputer pengguna, pihak yang membuat permintaan DNS dari suatu program aplikasi
- Recursive DNS server : adalah pihak yang melakukan pencarian melalui DNS berdasarkan permintaan resolver, kemudian memberikan jawaban pada resolver tersebut.
- Authoritative DNS server : pihak yang memberikan respon setelah recursive melakukan pencarian. Respon dapat berupa sebuah jawaban maupun delegasi ke DNS server lainnya.
Untuk menjalankan tugasnya, server DNS memerlukan program client yang bernama resolver
untuk menghubungkan setiap komputer user dengan server DNS. Program
resolver yang dimaksud adalah web browser dan mail client. Jadi untuk
terhubung ke server DNS, kita perlu menginstall web browser atau mail
client pada komputer kita.
Dari gambar di atas, kita bisa sedikit mendeskripsikan cara kerja server DNS sebagai berikut :- DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
- DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
- DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
- Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
- Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
- Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan ke client (melalui web browser).
Jadi, jika apa yang dicari di server DNS pertama tidak ditemukan.
Pencarian dilanjutkan pada server DNS kedua dan seterusnya dengan 6
proses yang sama seperti di atas. Perlu dicatat, pencarian dari client
ke sejumlah server DNS dikenal dengan istilah proses pencarian iteratif
sedangkan proses pencarian domain antar server DNS dikenal dengan
istilah pencarian rekursif.
Kelebihan dan Kekurangan DNS
DNS memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri saat diaplikasikan
pada jaringan internet. Kelebihan DNS ditampilkan dalam beberapa poin
berikut :
- Halaman sebuah situs (website atau blog) menjadi lebih mudah untuk diingat.
- Konfigurasi DNS sangat mudah bagi para admin.
- Menggunakan DNS, tidak akan terjadi perubahan alamat host name, walaupun alamat IP sebuah komputer telah berubah. Artinya, penggunaan DNS cukup konsisten.
- Adanya keterbatasan bagi para pengguna untuk mencari nama domain untuk halaman situsnya. Beberapa nama domain mungkin sudah dipakai oleh pihak lain.
- Tidak bisa dikatakan mudah untuk diimplementasikan.
Cara Membuat / Konfigurasi DNS Server di Linux Debian
Sebelum membuat atau konfigurasi dns server di linux debian,
alangkah baiknya anda sudah menginstal linux berbasis text dan sudah
bisa menjalankan atau mengoperasikan sistem operasi tersebut. Setelah
itu mari kita simak tutorialnya berikut ini.
A. Instal OS Linux Debian [berbasis text]
B. Konfigurasi jaringan
Sebelum konfigurasi cek dulu apakah network di linux anda sudah di setting atau belum, jika belum perintah untuk mengeceknya adalah ketik ifconfig lalu enter. jika belum di setting, lakukan hal berikut.
- Edit network interfaces dengan cara ketik perintah : nano /etc/network/interfaces- Hapus dhcp diganti dengan static
- Lalu ketik perintah seperti gambar berikut
- Jika sudah save dengan cara : CTRL+X > Save > Enter
- Setelah itu restart network / os anda, ketik perintah : /etc/init.d/networking/restart atau reboot
- Cek apakah sudah terkonfigurasi dengan benar atau belum dengan cara, ketik : ifconfig
C. Instal Bind9
Bind9 merupakan salah satu aplikasi yang digunakan untuk membuat DNS Server, cara menginstallnya seperti berikut.
- Masukan CD / File ISO terlebih dahulu. [Device > CD/Drive > Cari file ISO nya]- Ketik perintah : apt-get install bind9
- Pilih Y
- Lakukan restart bind9 anda atau os linux anda, caranya seperti tadi : reboot
D. Konfigurasi DNS Server
Sebelum konfigurasi alangkah baiknya anda terlebih dahulu file atau
folder apa saja yang akan di konfigurasi, file yang akan dikonfigurasi :
- named.conf.local
- db.veri [db.local]
- db.tkjb [db.local]
- db.192
- named.conf.options
- resolv.conf
Setelah anda mengatahui file yang akan di konfigurasi, mari kita lakukan
konfigurasi / cara membuat dns server. Caranya sebagai berikut :
1. Masuk ke folder bind terlebih dahulu : cd /etc/bind
2. Edit file named.conf.local : nano named.conf.local lalu isikan perintah seperti pada gambar dibawah ini. Jika sudah save Ctrl+X > Y > Enter
3. Copy db.local ke db.veri dan db.xitkjb serta db.127 ke db.192, dengan perintah
4. Edit file db.veri ketik : nano db.veri
Ganti localhost dengan nama domain anda, contoh : Ctrl+W > Ctrl+R > tulis : localhost > Enter > nama domain > Enter > A
Isi dan ubah filenya seperti di gambar berikut :5. Edit file db.xitkjb ketik : nano db.xitkjb
Ganti localhost dengan nama domain anda, contoh : Ctrl+W > Ctrl+R
> tulis : localhost > Enter > nama domain > Enter > A
Isi dan ubah filenya seperti di gambar berikut :6. Edit file db.192 : nano db.192
Ganti localhost dengan nama domain anda, contoh : Ctrl+W > Ctrl+R
> tulis : localhost > Enter > nama domain > Enter > A
Isi dan ubah filenya seperti di gambar berikut :7. Edit file named.conf.options ketik : nano named.conf.options
Hapus slash //, dan 0.0.0.0 ganti menjadi IP Address anda, misal : 192.168.1.32 Setelah itu Save
8. Edit file resolv.conf ketik : nano /etc/resolv.conf
Ubah dan tambahkan isi file tersebut seperti dibawah ini.
9. Restart Bind9 anda, ketik : /etc/init.d/bind9 restart
10. Pengujian DNS Server anda menggunakan perintah nslookup [nama domain]
**Note :
- Anda bisa membuat 1 domain untuk dns saja, di tutorial ini saya membuatnya 2 domain. Cara membuatnya sama saja.
- File nama db.veri / db.xitkjb bisa anda ubah menjadi db.[nama_file] sesuka anda.
- Anda bisa menambahkan mail pada file db.veri, db.xitkjb, dan db.192.
- Jika saat anda merestart konfigurasi jaringan dan bind9 terjadi failed !!, coba cek kembali konfigurasinya.
- Pengujian bisa dilakukan dengan cara lain, seperti ping [ip domain] atau lainnya.
Oke...Trimakasih telah mendatangi blok saya dan membacanya
Smoga bermamfaat ya.....
Bnyak yg salah cara konfigurasinya
BalasHapusBnyak mnus nih
BalasHapusmantull min
BalasHapuspompa peniup debu